Assassins Pride

Di ambang kepunahan, umat manusia telah menyusut dan kini hanya tinggal di negara kota Flandore, tinggal di kota-kota yang dikelilingi kubah-kubah kaca. Di luar kubah, terdapat lycanthropes ganas yang hidup dalam kegelapan; di antara warga di dalamnya, ada perbedaan yang jelas antara bangsawan dan rakyat jelata. Darah bangsawan memungkinkan mereka untuk menggunakan mana, memberi mereka kemampuan yang melebihi batas manusia dan sangat membantu mereka dalam mengalahkan para lycanthropes. Sudah berusia 13 tahun, bangsawan Melida Angel belum memanifestasikan mana-nya, dan bersekolah di akademi elit di mana dia dianiaya karena kekurangannya. Untuk membantunya, Kufa Vampir diperintahkan oleh keluarga Angel untuk menjadi guru Melida. Meskipun Kufa tampaknya hanya seorang mentor, ada motif tersembunyi di balik pekerjaannya - dia akan membunuhnya jika dia mengonfirmasi bahwa dia tidak memiliki mana. Investigasi Kufa akhirnya menuntunnya untuk memutuskan bahwa dia harus menghabisi Melida. Namun, Kufa dikejutkan oleh tekadnya yang teguh, semangat, dan keyakinan pada dirinya sendiri ketika dia menyaksikannya bertarung, dan memilih untuk menawarkan cara agar dia dapat memanifestasikan sihirnya. Saat Melida belajar menggunakan mana dengan bantuan ajaran Kufa, Kufa meninggalkan misinya dan mempertaruhkan segalanya agar penemuannya tentang Melida tidak diketahui oleh keluarga Malaikat dan guildnya sendiri. Namun, baik Kufa maupun Melida akan segera menyadari bahwa menyembunyikan rahasia mereka bukanlah satu-satunya tantangan yang mereka hadapi, karena masalah yang tak terduga menunggu di depan mata.